Kamis, 26 Mei 2011

DISTRANS KAPUAS BIMTEK KRIPIK BUAH DI UPT LAMUNTI

27 Mei 2011  
 
Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kapuas menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pelatihan Pembuatan Keripik Buah di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lamunti Kecamatan Mantangai pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011.


 Pada pelatihan sehari ini kepada para peserta yang berjumlah 14 orang ibu-ibu PKK dan Karang Taruna desa Warga Mulya  Lamunti diberikan materi pembelajaran dan praktek pembuatan keripik buah.


 Hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan Kepala Desa Lamunti B-1 Desa Warga Mulya, Joko Marioto dan nyonya Latifah (ibu Kades).


 Sementara itu para pemateri terdiri dari ibu Mariani (Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas), Kasiyan SH, SE, MM (Ketua Panitia) dan Siti Fitriati, SP (Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas).



Pada kesempatan ini juga diperkenalkan cara pengemasan yang diupayakan semenarik mungkin  sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasaran.


 Dan sampel kemasan yang diambil adalah merek Flamboyan 108 sebagai contoh yang berhasil dari binaan Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas.


Dari pelatihan ini diharapkan agar warga desa Lamunti dapat memanfaatkan kelimpahan hasil pertanian yang ada untuk dijadikan mata usaha kreatif diantaranya pembuatan keripik singkong, keripik pisang dan keripik nangka.


Keripik Kelakai, Snack Khas Kuala Kapuas

Tribunners

Syamsuddin Rudiannoor 
Tribunnews.com - Senin, 16 Mei 2011 07:05 WIB
 
 



Kalteng Expo 2011 yang merupakan rangkaian HUT Provinsi Kalimantan Tengah digelar pada tanggal 19 sampai 23 Mei 2011 mendatang. Dalam kesempatan ini Kabupaten Kapuas akan menampilkan beberapa produk unggulan daerah diantaranya cenderamata dan kudapan khas seperti Kerajinan Getah Nyatu, Manisan Terong Asam dan Keripik Kelakai.



Keripik Kelakai adalah kudapan asli dan khas kota Kuala Kapuas sehingga patut diketengahkan bagi khalayak.



Kelakai dalam istilah Dayak adalah tanaman jenis paku-pakuan, sangat mudah dijumpai di sebagian besar lahan rawa di Kabupaten Kapuas. Habitat tanaman ini memang daerah basah dan tergenang. Tanaman ini memiliki sistem perakaran serabut dan cara penyebarannya dengan tunas dan sulur serta spora.



Tanaman Kelakai cukup mudah berkembang dan bila dibiarkan akan menutupi area yang cukup luas.



Tanaman Kelakai dikenali memiliki banyak khasiat seperti anti diare. Selain itu dipercayai masyarakat Dayak sebagai obat penambah darah serta obat awet muda. Tidak lupa, pucuk muda kelakai merupakan bahan masakan yang cukup lezat, yang di kalangan penduduk asli Kalimantan merupakan salah satu makanan favorit (diantaranya oseng kelakai, juhu kelakai, bening kelakai dll).



Salah satu usaha penganeka-ragaman penganan kelakai adalah diolah menjadi keripik kelakai, sebagai mana yang selama ini telah diusahakan oleh Flamboyan 108 Kuala Kapuas, binaan Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas.



Menariknya, tumbuhan yang kerap dijadikan sayur itu memiliki manfaat unik. Kalakai ternyata dapat menunda proses penuaan manusia. Berdasarkan studi empirik diketahui bahwa kalakai dipergunakan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah untuk mengobati anemia, pereda demam, mengobati sakit kulit, serta obat awet muda.



Secara ilmiah, Kelakai menurut Domain-nya adalah: Eukaryota – Whittaker & Margulis,1978, merupakan Kingdom: Plantae () – Haeckel, 1866 – Plants, Subkingdom: Viridaeplantae () – Cavalier-Smith, 1981, Division: Pteridophyta, Phylum: Tracheophyta () – Sinnott, 1935 Ex Cavalier-Smith, 1998 – Vascular Plants, Subphylum: Euphyllophytina () dan Infraphylum: Moniliformopses () – Kenrick & Crane, 1997, Nom. Nud. Adapun Class-nya adalah: Filicopsida () – Cronquist Et Al., Order: Filicales () – Link, Family: Blechnaceae () – (C. Presl, 1851) Copeland, 1947 – Chain Fern Family, Tribe: Narcisseae (), Genus: Stenochlaena () – Linnaeus, 1753, Specific epithet: palustris – (Burm.) Bedd, dengan nama Botaninya: Stenochlaena palustris (Burm.) Bedd.

Manisan Terong Asam Oleh-oleh Khas Kapuas

Tribunners

Syamsuddin Rudiannoor 
Tribunnews.com - Kamis, 5 Mei 2011 14:04 WIB
 




TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan informasi dari Seksi Pengolahan Hasil Pertanian pada Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas (Siti Fitriati, SP), Kabupaten Kapuas tahun 2011 ini akan memperkenalkan satu produk baru oleh-oleh dari Kabupaten Kapuas yaitu Manisan Terong asam atau yang biasa disebut manisan Rimbang.



Terong terong asam alias asam rimbang (Dayak) dikenali juga sebagai Hairy-fruited eggplant (Inggris) atau Ca bung (Vietnam) atau Ma uk muak (Thailand) atau Tarambulo/tabanburo (Filipina) atau Mao qie (Cina) adalah tanaman dari Kingdom: Plantae, Sub-kingdom : Tracheobionta , Famili: Solanaceae dan Spesies: Solanum ferox L.


Di dalam kehidupan masyarakat Dayak atau Kalimantan pada umumnya, pemanfaatan terong asam mudah dijumpai didalam masakan tradisional seperti sayur asam, ikan sungai bumbu kuning dan berfungsi sebagai pemberi citarasa asam.



Asam Dayak atau terong asam ini juga biasanya diolah menjadi sambal terong asam yang mempunyai citarasa yang khas.



Dalam perkembangannya, terong asam ternyata juga dapat di olah menjadi cemilan yang manis dengan bentuk yang menggugah selera, yaitu diolah menjadi Manisan Terong Asam.

Pada pengolahan manisan terong asam, yang digunakan sebagai bahan baku adalah buah terong asam yang sudah matang yang berwarna hijau kekuningan, dan yang diolah adalah daging buahnya.



Cara pengolahannya sama dengan pengolahan manisan pada umumnya, sedangkan untuk pewarna merah dapat digunakan sirup Rosella atau sirup gula biasa yang diberi pewarna makanan agar memiliki warna yang menarik.